Apa itu bandar udara?
• BANDAR UDARA SEBAGAI TERMINAL ANGKUATAN UDARA
Terminal adalah empat berlangsungnya pertukaran
atau pergantian antar kendaraan yang berbeda dalam moda angkutan yang berbeda.
Termianal berfungsi sebagai berikut :
- Memberi jalan atau cara kepada kendaraan untuk beroperasi menurut cahaya sendiri yang khas
- Menyediakan sarana yang memudahkan pergantian antar kendaraan dari moda angkutan yang sama atau moda angkutan yang berbeda.
- Memberi kemudahan konsolidasi muatan yaitu penumpang dan barang (Don Benson & Geoffrey Whitehead, 1957:27). Dalam hal ini, umumnya penumpang sendiri dapat naik dan turun kendaraan serta bergerak sendiri dari moda angkutan satu ke moda lainnya.
Layanan terhadap penumpang diperlukan jika terjadi waktu menunggu angkutan, atau proses administrasi, berupa penyediaan tempat dan fasilitas umum. Sebaliknya, muatan berupa barang tidak memerlukan layanan pada waktu menunggu angkutan atau proses administrasi, tetapi dalam bongkar muat atau berpindah dari satu moda ke moda lainnya, diperlukan penanganan secara mekanikal atau alat angkat, angkut dan geser;sedang penumpang tidak memerlukan.
ANALISIS OPERASI
A. Sistem Bandar Udara
Bandar udara merupakan satu sistem karena terdiri atas komponen-komponen yang berinteraksi satu dengan lainnya dan menghasilkan suatu keluaran (output). Komponen-komponen bandar udara terdiri atas pengelolaan bandar udara, pengelolaan perusahaan angkutan udara, dan kebutuhan pengguna jasa angkutan udara.
Keluarannya berupa parameter utama untuk skala operasional yang mencakup kesesuaian antara pemenuhan permintaan angkutan penumpang dan barang, kapasitas angkutan udara, serta kapasitas bandar udara. Sistem bandar udara akan berhasil baik jika setiap komponen dapat mencapai suatu keseimbangan dengan dua komponen yang lain (Norman Ashford et all, 1984:1). Kegagalan mencapai kondisi tersebut akan berakibat pada kekurangoptimalan skala operasi fasilitas dan layanan udara, seperti kelambatan pemberangkatan, tingkat layanan berkurang, fasilitas kurang mendukung operasi, tingkat keselamatan atau keamanan kurang terjamin,atau penambahan pengeluaran biaya.
Penyelenggaraan bandar udara memiliki keterkaitan dengan beberapa bidang antara lain pemerintahan pusat dan daerah, para pemegang konsesi, pemasok, polisi, pemadam api, ambulan dan layanan kesehatan, pengatur lalu-lintas udara, dan meteorologi. Angkutan udara juga memiliki (dalam sistem bandar udara) keterkaitan dengan berbagai bidang selain bandar udara antara lain pemasok bahan bakar, pemeliharaan pesawat udara, jasa boga udara, layanan sanitasi atau kebersihan, perusahaan angkutan udara atau penyedia jasa di darat lainnya.
Pengguna jasa angkutan udara memiliki hubungan dengan
pihak lain selain bandar udara dan perusahaan angkutan udara seperti pengantar
dan penjemput penumpang serta perusahaan ekspedisi muatan udara dengan angkutan
darat
B. Fungsi Bandar Udara
Penggantian Moda
Bandar udara berfungsi sebagai penghubung fisik antara alat angkut udara dan alat angkut permukaan Hubungan dirancang agar dapat mengakomodasikan karakteristik operasional alat angkut pada sisi udara dengan alat angkut pada sisi darat, baik pada bagian keberangkatan maupun pada bagian kedatangan. Batas sisi udara dan sisi darat ialah tempat parkir pesawat udara (gate), untuk menaikkan dan menurunkan penumpang atau barang, dengan ruang tunggu penumpang (boarding gate) atau tempat penimbunan barang muatan pada gedung terminal Penghubung fisik antara alat angkut udara dan alat angkut permukaan ialah gedung terminal (penumpang atau kargo)
Pemrosesan
Bandar udara berfungsi sebagai tempat penyiapan pemberangkatan dan penerimaan kedatangan pesawat udara. Penyiapan pemberangkatan mencakup antara lain penyediaan fasilitas pengurusan karcis, pengurusan dokumen, serta pelayanan penumpang dan penanganan barang / kargo Perubahan Tipe Gerakan Bandar udara berfungsi sebagai pengubah aliran muatan yang berkelanjutan menjadi bergelombang, menurut ukuran pesawat udara yang diberangkatkan. Muatan yang dikirim diangkut truk dan para calon penumpang dengan angkutan jalan raya atau kereta api, tiba di bandar udara secara berkelanjutan (continuous), berdasarkan atas jadwal yang telah ditetapkan, kemudian diubah dalam kelompok-kelompok atau himpunan (batches) muatan pesawat udara.
Kapasitas Bandar Udara
Kapasitas bandar udara ditentukan baik oleh sisi udara maupun sisi darat, tetapi dalam bahasan ini diutamakan pada kapasitas fasilitas sisi udara terutama komponen landas pacu, landas hubung, dan tempat parkir (gate); dari sistem bandar udara Kapasitas landas pacu mengacu pada kemampuan suatu sistem landas pacu mengakomoadasikan atau menampung pendaratan dan tinggal landas pesawat udara, yang dinyatakan dalam pengoperasian setiap satuan waktu, biasanya setiap jam atau setiap tahun (Norman Ashford, et all, 1984: 149)
KONFIGURASI DASAR LANDAS PACU
- Landas Pacu Tunggal (Single Runway),Konfigurasi landas pacu ini merupakan jenis paling sederhana
- Landas Pacu Parallel (Parallel Runways),Konfigurasi landas pacu ini memungkinkan peningkatan kapasitas; semakin banyak jumlah landas pacu semakin besar kapasitas bandar udara yang bersangkutan.
- Landas Pacu Jalur Garda (Dual Lane Runway)
- Konfigurasi landas pacu ini merupakan dua landas pacu parallel yang saling berdekatan dengan landas hubung keluar masing-masing. Meskipun, kedua landas pacu dapat sama-sama dapat digunakan untuk tinggal landas dan pendaratan, namun biasanya satu landas pacu untuk kedatangan yaitu yang terjauh dari bangunan terminal dan yang terdekat dengan bangunan terminal untuk pemberangkatan.
- Landas Pacu Silang (Intersecting Runways),Konfigurasi landas pacu ini terdiri dari dua atau lebih landas pacu yang berbeda arah satu dari yang lainnya. Hal ini didasarkan atas kebutuhan untuk mengatasi arah angin yang bertiup lebih dari satu arah dan berdampak pada angin samping (cross winds) yang kuat jika menghandalkan satu
- Landas Pacu V-Terbuka (Open-V Runways), Konfigurasi landas pacu memberi manfaat hampir sama dengan jenis intersecting runways (jika angin bertiup kuat dari satu arah) hanya saja jika tiupan angin tidak terlalu kuat, kedua landas pacu dapat digunakan bersama-sama.
- Perbandingan Antarkonfigurasi, Ditinjau dari kepentingan tingkat kapsitas dan kemudahan pengawasan lalu-lintas udara, konfigurasi landas pacu satu arah merupakan model yang paling diinginkan. Dalam pengawasan lalu-lintas udara, pengaturan pesawat udara untuk satu arah tidak rumit seperti pada arah lebih dari pada satu. Tingkat kapasitas dapat dimaksimalkan dengan konfigurasi landas pacu sejajar (satu arah). Soekarno-Hatta memiliki luas 18 km², memiliki dua landasan paralel yang dipisahkan oleh dua taxiway sepanjang 2,400 m. Terdapat dua bangunan terminal utama: Terminal 1 untuk semua penerbangan domestik kecuali penerbangan yang dioperasikan oleh Garuda Indonesia.
Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kapasitas Sistem Landas Pacu
2. Karakteristik Permintaan
Kapasitas Landas Hubung (Taxiway)
Kapasitas Tempat Parkir (Gate)
II) Penerbangan dari awal (originating), persinggahan (turnaround), atau hanya lewat (through flight)
III) Jumlah penumpang naik dan turun
IV) Jumlah bagasi, kargo dan pos
V) Efisiensi petugas di apron
Kesiapan Operasi Bandar Udara
Penyertifikatan (Licensing)
Pemegang sertifikat harus memenuhi
hal-hal di bawah ini (Norman Ashford et all, 1984: 111)
Kawasan operasional
Keselamatan dan Keamanan Bandar Udara
- Penanganan bahan bakar pesawat udara tergolong kegiatan berbahaya bagi keselamatan penerbangan
- Penyelamatan pesawat udara dalam kecelakaan penerbangan dan pemadaman api dalam kebakaran, juga menghadapi risiko yang memerlukan upaya untuk menghindari bahayanya
- Bagi kawasan penerbangan yang memiliki musim dingin, bandar udara dilengkapi peralatan deicing menggunakan cairan yang berbahaya (deicing fluid)
a. Pemeriksaan Penumpang
Pemeriksaan secara otomatik dengan magnetometer dan pemeriksaan fisik atau badan bila diperlukan,
Pemanfaatan teknologi untuk pemeriksaan penumpang digunakan pula cara biometrics seperti sidik jari, retina dan pupil mata, pola suara, bentuk wajah, atau ukuran tangan; untuk autentifikasi identitas seseorang
b. Pemeriksaan Bagasi (Checked Baggage)
Untuk menghindarkan terbawanya ke pesawat barang-barang yang dapat membahayakan penerbangan, pemeriksaan bagasi perlu dilakukan
c. Tanda Pengenal Karyawan
Untuk memudahkan pengawasan terhadap orang-orang yang bekerja di bandar udara, diberlakukan kartu pengenal bagi pegawai bandar udara
d. Pengawasan Tempat Masuk (Controlled Access)
Kawasan sensitif bagi keamanan pada bangunan dan instalasi bandar udara perlu diatur pengawasan terhadap orang dan kendaraan yang masuk dan keluar kawasan
e. Pengaman Luar
Untuk melindungi kawasan yang berfungsi sebagai perbatasan antara daerah aman dan yang tidak aman di bandar udara disebut (airport perimeter), dilakukan dengan pagar, gerbang yang diawasi, berlampu (daerah yang terang), atau dipatroli (diawasi secara fisik sewaktu-waktu)
Posting Komentar